Banjar – Jemari News.co.id – Menjelang perayaan Tahun Baru, harga cabai di Pasar Kota Banjar terus merangkak naik.
Lonjakan harga ini cukup dirasakan masyarakat, mengingat cabai merupakan salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan dalam masakan sehari-hari.
Enan, seorang pedagang di Pasar Kota Banjar, mengungkapkan bahwa pasokan cabai dari daerah Garut dan Wonosobo sedang berkurang, sementara permintaan dari konsumen justru meningkat tajam.
“Pasokan dari Garut dan Wonosobo kurang, jadi otomatis harga naik karena banyak yang butuh,” ungkapnya, Rabu (11/12/2024).
Kondisi ini membuat Kota Banjar, yang bergantung pada pasokan dari luar daerah, menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan menjadi penyebab utama melonjaknya harga cabai di pasar.
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskukmp) Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mencari solusi untuk menstabilkan harga.
“Kami sedang berkoordinasi dengan ketahanan pangan untuk memastikan pasokan cabai kembali normal. Selain itu, kami juga memantau harga di pasar untuk mencegah adanya praktik permainan harga oleh pedagang,” jelas Neneng.
Neneng menambahkan bahwa pengawasan dilakukan untuk melindungi konsumen dari lonjakan harga yang tidak wajar.
“Kami ingin memastikan harga naik karena pasokan memang kurang, bukan karena ada pihak yang sengaja memanfaatkan kondisi ini untuk keuntungan pribadi,” tegasnya.
Sebagai langkah jangka panjang, Neneng juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong yang dimiliki untuk menanam cabai.
“Ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar. Menanam cabai sendiri di pekarangan rumah dapat membantu menekan pengeluaran rumah tangga dan menjadi upaya menghadapi inflasi bahan pokok,” sarannya.
Harapan kini tertuju pada upaya pemerintah dalam menstabilkan harga cabai di pasar.
Dengan langkah cepat dan tepat, masyarakat diharapkan bisa tetap memenuhi kebutuhan dapur mereka tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Terutama menjelang momen pergantian tahun yang biasanya penuh dengan berbagai hidangan spesial. ( Ambu ).