Cianjur, Jemari News – Para pengurus dari berbagai elemen masyarakat (LSM, ORMAS dan OKP) yang tergabung dalam “Gerakan Civil Society Cianjur” merasa geram atas sikap Ketua DPRD Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT.
Pasalnya mereka menilai Metty Triantika sebagai Ketua DPRD dinilai sulit dihubungi, tidak kooperatif, tidak komunikatif dan enggan memberikan jawaban terkait surat permohonan audensi dan surat permohonan menjadi narasumber pada kegiatan “Diskusi Publik” yang sejak dua minggu lalu telah diajukan melalui Sekretariat Dewan (Sekwan).
Kekecewaan terhadap sikap Ketua DPRD Cianjur ini diungkapkan oleh Iwan One perwakilan dari beberapa pengurus Gerakan Civil Society Cianjur yang juga sebagai Koordinator kegiatan Diskusi Publik dan Audensi.
“Beberapa waktu lalu atau sekitar dua minggu ke belakang kita telah mengajukan dua surat yang berbeda agenda, pertama surat permohonan menjadi narasumber pada kegiatan Diskusi Publik, kedua surat permohonan audensi yang seyogyanya kita ingin menyampaikan aspirasi dan melakukan hearing public terkait wacana perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) TA 2025, Namun hingga kini belum atau tidak ada respon sama sekali dari beliau (ketua dewan)”, kata Iwan One menjelaskan
“Atas sikap Ketua Dewan tersebut kami merasa diabaikan dan menilai Metty Triantika tidak apiratif, komunikatif dan tidak mencerminkan selaku ketua legislaif yang notabenenya sebagai wakil rakyat” katanya menambahkan.
Di tempat terpisah reaksi geram juga diungkapkan oleh Dedi ‘Toser’ Mulyadi Ketua GEMBOK Cianjur yang ditemui di kantor Klinik Hukum Indonesia – Cianjur yang juga Sekretariat Gerakan Civil Society Cianjur.
“Betul sekali saya juga merasa kesal dan geram atas sikap Ibu Metty Triantika sebagai Ketua Dewan, karena sudah beberapa kali datang langsung ke pihak sekwan untuk konfirmasi pengajuan surat-surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua Dewan, namun menurut sekwan belum ada disposisi atau jawaban dari Ketua Dewan” ungkap Dedi Toser.
Labih lanjut Dedi Toser mengatakan, “Malahan beberapa waktu lalu saya bersama Ridwan Marcel Ketua FORMALISTIC pernah menemui langsung Bu Metty disela-sela beliau rehat rapat BAMUS di kantor dewan, ketika ditanya dan dikonfirmasi atas surat-surat yang kita ajukan, jawabannya terkesan seperti pura-pura dengan mengatakan belum terima suratnya dan akan menanyakan dulu ke asprinya.
Selain itu beberapa kali juga saya konfirmasi lewat pesan WA tapi tidak dibalas atau ditelponpun tidak diangkat-angkat, saya kira ini adalah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat”, katanya dengan mimik geram.(Iwan Hermawan – Kabiro Cianjur)
