SUMEDANG, JemariNews. co.id – Pasca laporan pengaduan (Lapdu) Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, terkait dugaan pemerasan atas dugaan kasus penyertaan modal BUMDES, tim Buser Polres Sumedang langsung mencari keberadaan pihak terlapor. Hingga Sabtu, 28 Juni 2028, baru satu orang oknum wartawan yang berhasil diamankan, sisanya masih terus dicari keberadaannya.
Menurut Ketua Forum Jaringan Informasi Sumedang (FORJIS), Edy. MS, peristiwa tersebut harus bisa dijadikan cambuk bagi para pewarta, LSM, maupun Ormas.
“Saya harap, ini peristiwa ini yang terakhir. Selanjutnya, kita selaku orang-orang yang bergerak di lapangan sebagai kontrol sosial harus lebih berhati-hati dalam melangkah dan bertindak. Jadikan profesionalisme profesi sebagai petunjuk jalan dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik,” tandas Edy, saat ditemui di sekretariatnya, Sabtu (28/6/2025).
Selanjutnya, Edy menunggu hasil proses hukum yang bakal dilakukan Polres Sumedang. Namun, ia meminta pada awak kepolisian untuk profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Saya kira tak ada asap kalau tak ada api. Artinya, para terlapor tidak akan melakukan tindakan yang kemudian diduga melakukan pemerasan jika Kepala Desa Ciuyah tidak bersalah. Sebaliknya, Kades Ciuyah buat harus merugikan diri dengan mengeluarkan sejumlah uang jika dirinya merasa tak bersalah,” bebernya.
“Intinya, saya minta Polres Sumedang juga berani mengungkap atas dugaan kasus yang melibatkan Kades Ciuyah, agar penegakan hukumnya benar-benar adil, berimbang dan transfaran. Jika tidak, kredebilitas Polres Sumedang patut dipertanyakan,” pungkas Edy.(Maman)
