Scroll ke bawah untuk lihat artikel
example 325×300
Hiburan

Sejarah Kisah Cinta Syekh Dampoe Awang Dengan Nyai Ratu Junti membuat Istana Dan Pasar

iman januar
87
×

Sejarah Kisah Cinta Syekh Dampoe Awang Dengan Nyai Ratu Junti membuat Istana Dan Pasar

Share this article

Indramayu, Jemari News – Menurut Naskah Kuningan “Wahyu halaman 504″ Desa Junti yang sekarang namanya Juntinyuat dahulu dibangun oleh rombongan yang mendarat di pesisir Cirebon dalam Naskah tersebut dijelaskan Rombongan dari Bagdad yang menetap dan membangun Junti itu bersama” Arya Sundaka” yang kemungkinan besar tokoh Arya Sundaka tersebut di juluki Ki Gedeng Junti.

Nyai ratu Junti adalah sosok perempuan yang berparas cantik, nama kecilnya adalah “Fatimah” Beliau merupakan syarifah mesir keturunan dari Rossulluallah SAW. Yang dikenal dengan julukan ” Robiyatul Adhawiyah ” Karena kecintaanya terhadap allah SWT. sehingga beliau dikenal sebagai perempuan yang sangat menjaga kesucianya.

Advertisement
example 300×600
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Nyai Ratu Junti selalu menolak laki-laki yang berharap dirinya jadi istrinya.karena dikenal dengan perempuan Sufi.

Sementara itu, konon ratu Junti anak dari ” KI Gedeng Junti dan Nyai Gedeng Junti” Keluarga ini berasal dari “CHEMPA” Suatu negeri yang kini berada di Vietnam dan Kamboja.

Pada suatu ketika kala itu Ki Dampoe Awang atau Syehk Dampoe Awang jatuh cinta kepada Nyai Ratu Junti Ki Dampoe Awang Adalah saudagar yang kaya raya beliau merupakan Putra dari Brahmana Sakti Linnuh Wih ( MI-LEE-JIN).

Untuk membuktikannya dan keseriusanya Ki Dampoe Awang membawa harta kepingan Mas yang beraneka ragam untuk di hadiahkan kepada Nyai Ratu Junti, beliau kemudian menyebarkan Mas tersebut di sekitar keraton Ratu Junti, namun Nyai Ratu Junti menolak lamaran tersebut karena Nyai Ratu Junti dikenal sebagai sosok wanita Sufi.

Dan kecintaaanya kepada Allah SWT. Sehingga dianggapnya tidak ada suatu apa pun yang pantas di cintai kecuali kepada allah SWT.

Dengan alasan tersebut Nyai Ratu Junti membuat sayembara yakni: Barang siapa yang bisa membongkar Kuta bambu ori dalam semalam, maka dia akan mengabdi pada orang tersebut. Kendati demikian akhirnya Ki Dampoe Awang menenangkan sayembara tersebut dan Nyai Ratu Junti mengajukan sebuah permintaan kepada Ki dampoe Awang untuk membuat istana dan pasar.

Akhirnya Permintaan tersebut penuhi oleh Ki Dampoe Awang, namun tak disangka di tengah pembangunan istana, Nyai Ratu Junti justru melarikan diri bersama putri angkatnya ke karang gayam, untuk meminta perlindungan Syekh Bentong. Dan hal tersebut diketahui oleh Ki Dampoe Awang sehingga membuat Ki Dampoe Awang beranjak kembali ke Negeri Asalnya.

Diketahui Syekh Bentong sendiri merupakan putra dari ulama Qur’an. Yaitu Syekh Quro dari Karawang. Naskah ini dikutip dari pemakaman keramat desa pucuk sindang (Babad Dermayu) dan dikutip dari Babad Cirebon Naskah tangkil).

Dalam naskah tersebut dikisahkan juga Nyai Ratu Junti berguru kepada Syehk Siti Jenar. Dan Ratu Junti masuk Islam dibimbing oleh Syhek Bentong Karang Gayam.

Akhirnya Nyai Ratu Junti Dipersunting oleh Syaikh Bentong. Menurut Naskah Mertasinga ( Wahyu halaman ll) ketika Pangeran walang sungsang diangkat menjadi Arya Lumajang dalam cerita Purwaka Caruban Nagari, disebut Sri Mangana) dan wilayah kekuasaannya meliputi daerah pesisir di timur gunung koromos hingga Cpamali, di sebelah selatan perbatasan dengan wilayah Ratu Junti dan di sebelah utara perbatasan dengan Cirebon girang.

Memahami uraian tersebut ketika prabu Walang Sungsang /Cakra Buana memerintah Cirebon di Desa Junti yang di pimpin oleh seorang perempuan yang berjuluk Ratu Junti, Nyai Ratu Junti memimpin wilayah ke Gadengan Junti yang merupakan bagian dari Kasultanan Cirebon dengan Mbah Kuwu Sangkan di utus langsung oleh Ki Gedeng Junti (ayah dari Nyai Ratu Junti) , sebagai Sultan pertama dengan gelar “Prabu Abih Seka Sri Manganah Khali Fatur Rasul Syyidina Panata Gama Ratu Aji Caruban Larang.

Kekuasaan Cirebon diduga masuknya Junti ke dalam wilayah kekuasaan Cirebon adalah dengan secara suka rela, karena secara keyakinan Junti memeng diperintah oleh penguasa yang beragama Islam.

Pada massa Kesultanan Cirebon,. Dan Junti Perna di perintah oleh beberapa Ki Ageng sebagai berikut: 1.KI Ageng Buyut Ambulu 2.KI Ageng Buyut Marta Desa 3.KI Ageng Buyut Santri 4.KI Ageng Buyut Giro 5.KI Ageng Buyut Lempong 6.KI Ageng Buyut Sengot 7.KI Ageng Buyut Brayi. Dari kisah tersebut Ki Dampo Awang dan Nyai Ratu Junti adalah Auliaillah yang patut kita hormati perjuangannya karena jasa-jasanya dalam menyebarkan agama islam.

Dan Nyai Ratu Junti juga menganut paham ke Tauhidan karena pernah berguru dengan Syehk Siti Jenar yang akhirnya di bimbing sahadat oleh Syaikh Bentong.

Sedangkan Syhek Dampoe Awang adalah seorang panglima kaya raya Dermawan yang senang membantu di dalam penyebaran Agama Islam.

Cc. Petilasan Syeikh Dampo Awang Desa sudi mampir lor.(Caswila)

example 325×300