Banjar – Jemari News.co.id – Warga Banjar kembali menyaksikan Helaran Seni tingkat Kota Banjar yang di kemas dalam kegiatan Festival Kirab Budaya Janur merupakan kegiatan tahunan yang rutin digelar pada Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Banjar ke-22.
Festival Kirab Budaya Janur tahun ini mengusung tema “Seni Pamatri Diri, Budaya Pangreka Rasa Pangropea Limbah Sangkan Banjar Jadi Ning Endah ” dipusatkan di sepanjang Jalan Letjen. Suwarto Kota Banjar, Selasa, (25/02/2025).
Kirab Budaya Janur yang diadakan ke-5 kali ini diikuti peserta dari perwakilan Desa/Kelurahan se-Kota Banjar dan dari Kabupaten Ciamis, menjadi salah upaya nyata untuk menjaga dan melestarikan seni budaya dan kearifan lokal.
“Perkembangan teknologi, masuknya kebudayaan asing, kurangnya minat pada kebudayaan Indonesia, dan kemajuan IPTEK menjadi tantangan besar bagi pelestarian budaya tradisional,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Kota Banjar, Tatang Heryanto atau akrab disapa Tato.
Setiap peserta Festival Kirab Budaya Janur, menampilkan visualisasi dan keunikan mereka di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang berada di atas panggung utama di area perempatan Garuda.
” Ada 30 peserta dari Kelurahan dan Desa, serta bintang tamu dari Kabupaten Ciamis yang ikut meramaikan acara ini,”ucapnya.
Dalam Festival Kirab Budaya Janur ini ada nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu melestarikan seni budaya dan kearifan lokal tiap-tiap desa.
” Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi benteng pertahanan bagi seni budaya di Kota Banjar.
Jangan sampai seni budaya di daerah kita hilang atau terlindas oleh perkembangan zaman,” harapnya.
Dari 25 peserta Desa/ Kelurahan se-Kota Banjar yang mengikuti Festival Kirab Budaya Janur ke-5, terpilih Juara 1 Desa Binangun menampilkan seni Jurig Sarengseng, Juara 2 Desa Sukamukti, Leong Saba Purba Peti dan Juara 3 Desa Cibeureum Seni Manuk Janur.
Hadir pula 5 peserta bintang tamu dari Kabupaten Ciamis yaitu, seni Wayang Limbah Awi/Waliwi (Cisaga), Buta Kalaras (Panjalu), Wayang Landung (Panjalu), Buta Batok (Baregbeg) dan Singa Lugay (Sukadana).
( Ambu ).