SUKABUMI – Jemari News.co.id – Akibat cuaca ekstrem yang menerpa Sukabumi tepatnya wilayah Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Dari data sementara yang tercatat di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak 3 Desember 2024 sampai 4 Desember 2024 ini, terdapat 27 desa dari 20 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi.
Selain menelan sejumlah korban jiwa, cuaca ekstrem tersebut juga dilaporkan telah merusak fasilitas umum. Yaitu akses lalu-lintas di ruas jalan provinsi terancam putus.
“Yang tercatat sekarang adalah 27 desa yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Sukabumi telah terdampak bencana alam tersebut dan itu terhitung sampai pukul 13.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, Rabu (04/12/2024).
“Dari 20 kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem ini, terdapat Tiga kecamatan yang masuk kategori terparah. Yakni, Kecamatan Palabuhanratu terendam banjir akibat luapan air sungai dari hilir dan di Kecamatan Sagaranten.
“Sedangkan untuk bencana banjir di Kecamatan Pabuaran, dilaporkan terdapat sekitar 70 rumah warga terendam air,” Jelasnya.
“Sedangkan Petugas tim di lapangan masih terus berupaya mendata situasi terkini yang tersebar di 47 Kecamatan Kabupaten Sukabumi,” ungkap Deden.
Deden juga menyebut untuk akses jalan yang terdampak cuaca ekstrem. Yakni, ruas Jalan Provinsi Baros-Sagaranten, dilaporkan terputus. Hal ini, diakuinya membuat kesulitan petugas kebencanaan untuk bergerak ke lokasi wilayah Sukabumi selatan.
Dijelaskan pula bahwa jalur Geopark Ciletuh mengalami dua titik terdampak dari bencana cuaca ekstem tersebut. Yakni, jalur Simpenan-Loji terputus total dan beberapa jembatan nyaris putus diakibatkan luapan banjir.
Sementara di wilayah Kecamatan Cikembar, terdapat 90 jiwa dari 45 kepala keluarga (KK) telah terdampak bencana retakan tanah akibat cuaca ekstrem tersebut, tepatnya di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar.
“Di lokasi bencana retakan tanah itu kondisinya masih masif, terlebih hujan hingga saat masih terus berlangsung. Untuk mengeliminir terjadinya resiko bencana alam pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi telah bekerja sama denga seluruh stakhoalders,” paparnya.
“Hingga saat ini, kami masih fokus pada penanganan mitigasi bencana sekaligus memantau situasi terkini dan melakukan proses evakuasi dampak dari bencana alam yang terjadi sekarang ini,” terang Deden.
Data Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem
BANJIR
Kecamatan Ciemas
Kecamatan Palabuhanratu
Kecamatan Cidolog : Kampung Cimanggu, RT 5/2, Desa Tegallega
Kecamatan Gegerbitung
Kecamatan Tegalbuleud : Kampung Puncakpari, RT 8/3, Desa Sirnamekar.
6.Kecamatan Tegalbuleud : Kampung Cikadu, RT 9/3, Desa Sirnamekar
Kecamatan Pabuaran
LONGSOR
Kecamatan Simpenan : Kampung Cisaat, RT 1/2, Desa Sangrawayang
Kecamatan Cisolok : Kampung Cimapag, RT 4/4, Desa Sirnaresmi
Kecamatan Nagrak : Kampung Cikawung, RT 1/3, Desa Babakan Panjang.
Kecamatan Sagaranten : Kampung Cileutik, RT 1/4, Desa Cibaregbeg.
Kecamatan Simpenan : Kampung Sawahbera, RT 10/8, Desa Loji.
Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu : Kampung Babadan, RT 2/30.
Kecamatan Warungkiara : Kampung Nyomplong, RT 2/3, Desa Hegarmamah
Kecamatan Lengkong : Kampung Ciaul II, RT. 14/4, Desa Lengkong
CUACA EKSTRIM
Kampung Lembur, RT. 1/ 18, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja
Kampung Palasari, RT. 3/6, Desa Cileungsing, Kecamatan Cikakak
Kampung Cijoneng RT. 2/16, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara
Kampung Bangkongreang RT. 3/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug
Kampung Balekambang RT. 15/7, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung
Kampung Cipamingkis RT. 6/3, Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang
Kampung Sindangsari RT. 3/6, Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar
PERGERAKAN TANAH
Kampug Cohonje RT. 1/6, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar
Kampung Linggaresmi RT. 3/6, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung
Kampung Cikarang Tawang, RT. 1/5, Desa/Kecamatan Bantargadung
Kampung Bantargadung Girang RT. 4/3, Desa/Kecamatan Bantargadung
Jojo.